Di perbatasan antara Yordania dan wilayah Palestina, terletak sebuah fenomena alam yang dikenal luas di seluruh dunia: Laut Mati. Dikenal sebagai titik terendah di permukaan bumi yang tidak tertutup es, Laut Mati berada sekitar 430 meter di bawah permukaan laut. link neymar88 Namun yang membuatnya benar-benar unik adalah tingkat salinitasnya yang sangat tinggi, mencapai sekitar 34%, hampir sepuluh kali lebih asin dari laut biasa. Kombinasi antara lokasi geografis ekstrem, komposisi air, dan sejarah yang kaya menjadikan Laut Mati sebagai destinasi wisata dan penelitian yang sangat menarik.
Fenomena Alam yang Unik
Tingkat keasinan Laut Mati menjadikannya sangat berbeda dari perairan lain di dunia. Kandungan mineral seperti magnesium, natrium, kalium, dan bromin membuat airnya begitu padat sehingga tubuh manusia dapat mengapung di permukaannya tanpa usaha sedikit pun. Banyak pengunjung datang hanya untuk merasakan sensasi terapung yang tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Fenomena ini terjadi karena Laut Mati tidak memiliki saluran keluar. Air dari sungai-sungai, terutama Sungai Yordan, masuk ke dalamnya, tetapi hanya menguap kembali akibat panas matahari, meninggalkan garam dan mineral yang terus menumpuk. Proses ini telah berlangsung selama ribuan tahun, menciptakan kondisi hipersalin yang ekstrem.
Manfaat Kesehatan dari Air dan Lumpur Laut Mati
Selain sensasi terapung, Laut Mati juga dikenal karena manfaat kesehatannya. Lumpur hitam yang ditemukan di tepi laut kaya akan mineral dan telah digunakan selama berabad-abad untuk terapi kulit. Banyak spa dan pusat kesehatan di Yordania yang memanfaatkan lumpur dan air Laut Mati sebagai bahan utama dalam perawatan tubuh.
Pengunjung biasanya akan melumuri tubuh mereka dengan lumpur sebelum membilasnya di laut. Aktivitas ini dipercaya membantu mengatasi berbagai masalah kulit seperti psoriasis, eksim, dan jerawat. Selain itu, udara di sekitar Laut Mati mengandung oksigen lebih tinggi dibandingkan daerah lain, karena tekanan atmosfer yang lebih besar di dataran rendah ini.
Destinasi Wisata yang Berkembang
Yordania telah mengembangkan kawasan sekitar Laut Mati sebagai tujuan wisata internasional. Resort mewah, spa kelas dunia, dan fasilitas kesehatan tersedia di sepanjang pesisir timur. Pengunjung dapat menikmati pengalaman menginap sambil menyaksikan matahari terbenam yang dramatis di balik perairan yang tenang.
Selain berendam di Laut Mati, wisatawan juga bisa menjelajahi situs bersejarah di sekitarnya. Salah satunya adalah Gua Lot, yang dikaitkan dengan kisah Alkitab. Tak jauh dari sana, ada juga mata air panas Ma’in, yang menawarkan pemandian alami dengan suhu tinggi dan kandungan mineral.
Ancaman Terhadap Keberadaan Laut Mati
Di balik keindahan dan manfaatnya, Laut Mati tengah menghadapi ancaman serius. Permukaan airnya menyusut dengan kecepatan sekitar satu meter per tahun, terutama karena berkurangnya aliran Sungai Yordan akibat proyek-proyek irigasi dan penurunan curah hujan. Proyek penyelamatan seperti “Red-Dead Project” telah direncanakan untuk mengalirkan air dari Laut Merah guna mengisi Laut Mati, namun masih menghadapi tantangan politik dan teknis.
Selain itu, munculnya ribuan sinkhole (lubang runtuh) di sekitar area pesisir akibat perubahan tingkat air tanah juga mengancam infrastruktur dan keamanan kawasan wisata.
Kesimpulan
Laut Mati di Yordania adalah perpaduan antara keajaiban alam dan nilai historis yang menjadikannya destinasi istimewa. Sensasi mengapung di permukaan air yang super asin, manfaat kesehatan dari lumpurnya, dan panorama sekitarnya menawarkan pengalaman tak biasa bagi siapa pun yang berkunjung. Namun, perubahan lingkungan dan eksploitasi sumber daya air menjadi peringatan bahwa destinasi ini tidak akan bertahan selamanya jika tidak dijaga secara serius. Laut Mati bukan hanya cermin dari masa lalu bumi, tetapi juga pengingat rapuhnya ekosistem alami yang perlu dilestarikan.